Kabupaten Tana Toraja adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi
Selatan, dengan bupati Bernama Theofilus Allorerung. Ibu kota kabupatenini adalah Makale. Sebelum pemekaran,
kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.203 km² dan berpenduduk sebanyak 221 .081
jiwa (2010).
Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan
mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidupAustronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias.
Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.
Untuk
menuju Tanah Toraja yang
mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja
yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang
delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar.
Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama
tujuh hingga sepuluh jam.
Event
menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu
solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun.
Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya
menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk
“kontainer” ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta
tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao.
Tana Toraja adalah
salah satu tempat konservasi peradaban budaya PROTO MELAYU AUSTRONESIA yang
masih terawat hingga kini. Kebudayaan adat istiadat, seni musik, seni tari,
seni sastra lisan, bahasa, rumah, ukiran, tenunan dan kuliner yang masih sangat
Tradisional, membuat Pemerintah Indonesia mengupayakan agar Tana Toraja bisa
dikenal di dunia Internasional, salah satunya adalah mencalonkan Tana Toraja ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009.
Hal tersebut didukung oleh Jepang untuk menjadikan Tana Toraja sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Jepang sendiri akan ikut dalam upaya konservasi tersebut, khususnya terkait dengan rumah adat di daerah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar